Monday, January 24, 2011

Hanami Dango [part 2]

posted by Della Cahyani di 10:46 PM

A9 vs GazettE in Hanami Dango #2

    

Title    : A9 vs GazettE in Hanami Dango #2, Side Story #2 for New Year

Author    : T_T)q

Rating    : ---entahlah saya bingung =.=a

Pairing    : aaa~ tentuin sendiri deh hohoh *.*

Fandom : a9, gajet, yang laen numpang permisi wkwkwk xD

Genre    : ---friendship? *asbun*

Chapter : 2/2 0w0)a

Note    : aman dari per-YAOI-an!!

WARNING : rada melenceng dari akal sehat, HANYA UNTUK HIBURAN SEMATA!!


 

Enjoy~~~~^^v


 

Dengan perasaan amat sangat terpaksa sekali ditambah berat hati dan beban pikiran serta mental yang mendalam hingga menimbulkan gejala batin tertekan dan trauma tingkat akut ibu peri Miyavi pun melangkahkan kakiknya kearah dua lilip—BLETAK! Kearah dua manusia a.k.a Shou dan Ruki untuk segera menyelesaikan tugasnya dan kembali ke dunia khayangan dengan cepat karena ia sudah sakit hati menanggapi mereka (kasihan =.=)


 

"kok ibu peri masih ada disini?!" sela Shou geram,


 

"masih kurang ya death glare gue heh?" Ruki bersiap melemparkan death glare tingkat dewa,


 

"kalian itu yaaa...." ibu peri Miyavi menggantung kalimatnya dengan wajah tertunduk,


 

"BISA TIDAK KALIAN BERSIKAP MANIS SEBENTAR SAJA HAH?! GUE JUGA PUNYA DAFTAR KERJAAN YANG LAIN NIH!!"


 

(0.0)


 

(0.0)


 

Shou dan Ruki speechless ditambah sweatdrop,


 

"ba..baik ibu peri" seketika itu pula Ruki dan Shou berlutut lemah dihadapan ibu peri busuk(?) itu,


 

"fufufuu… kenapa tidak sejak tadi kalian bersikap manis begitu" tawa kemenangan tersungging dari wajah ibu peri Miyavi,


 

"ah jangan banyak bacot deh lu! Cepetan lu mau ngapain disini?!" sela Ruki setengah berteriak, sikap manisnya dengan tiba tiba saja menghilang. Yaiyalah, orang macam Ruki mana bisa sih bersikap manis? *BLETAK!*


 

( ̌=_=) <= muka si Miyavi, tampang orang yang mudah ditaklukan *BLETAK!*


 

"oke oke ibu peri tau kok, jadi apa yang kalian inginkan dari ibu peri?" tanya ibu peri Miyavi lesu,


 

". . . ." Shou dan Ruki saling menatap dalam, dalaaaaam, dalaaaaaaaaaaaaaaaaaaaam, semakin dalaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaam, dan semakin da—BUAKH! BUANYAK BAHCHODT!! *digampar Saga sama Reita*


 

"kita minta ibu peri enyah dari dunia ini, bisa gak?" mereka bertanya bersamaan dengan puppy eyes,


 

……………………………………=_=)a


 

Ibu peri Miyavi menahan nafsunya untuk menjamah(?) dua lilip—BUAKH! Dua manusia kerdil(?) didepannya a.k.a Shou dan Ruki *JDUK!*


 

"kalau itu nggak bisa dong, ibu peri kan gak bisa mati" jawabnya dengan bertambahnya tonjolan urat dijidatnya,


 

"kalau gitu kita bantai aja nyok"


 

Lagi? (0.0)a


 

"STOP!! Oke oke!!"


 

Dan selalu begitu, biarpun ibu peri Miyavi telah berkata begitu namun setiap didekati Shou dan Ruki dengan senjatanya dia pasti menghindar dan menahan dan menghentikan serangan itu -,-a

-


 

-


 

-


 

-


 

-


 

-


 

-


 

"argh, kenapa mahluk gituan(?) muncul sih? gue jadi gak bisa nikmatin kue dango gue kan!" si Ruki menggerutu sambil menggaruk kepala belakangnya,


 

"kue dango milikmu? Itu punya gue tau!! Si Uru sendiri yang ngasih ke gue!!" Shou ngotot,


 

"gak mungkin! Si Uru kan sayang sama gue mana mungkin ngasih kuenya ke orang gak jelas kayak lu!"


 

"orang gak jelas? Kampret!"


 

"lu kampret!"


 

"boncel!"


 

"mini!"


 

"kerdil!"


 

"liliput!"


 

"pendek!"


 

"bekel!"


 

"LU!!"


 

"LU JUGA!!"


 

"STOP!!"


 

Lagi lagi mereka ngeributin hal gak penting =_=)a


 

"begini saja deh, ibu peri punya penawaran bagus untuk kalian" dan akhirnya setelah memutar otaknya ibu peri Miyavi pun menemukan ide,


 

"apa? Idenya bener gak tuh?" bantah si Shou dingin,


 

"jangan jangan bacotan gak mutu lagi" tambah si Ruki kejam,


 

"mahluk ini, mahluk bernama manusia ini…" gumam ibu peri Miyavi geram sambil mengepalkan tangannya,


 

". . . ." Ruki dan Shou menatapnya horror,


 

"nah begini saja ya! Gimana kalo ibu peri sihir kue dangonya supaya hidup, lalu biarkan kuenya memilih sendiri siapa yang akan memakannya?" tanya ibu peri Miyavi dengan wajah ceria,


 

"bukannya malah lebih ribet ya Ruk?" Shou berbisik pada Ruki,


 

"udah gue bilang kan pasti bacotan gak mutu deh" jawabnya pada Shou,


 

"ano.. sepertinya ibu peri bisa denger lho" geram ibu peri Miyavi dan semakin banyak urat urat yang hampir putus kesabarannya,


 

"tapi gak ada salahnya juga dicoba Ruk, biar dunia juga tau siapa yang bakal dipilih kue dango itu" ujar Shou sedikit bangga sambil membusungkan dadanya,


 

"maksud lu kuenya bakal milih lu? Jangan ngimpi woi! Dunia juga tau kalo gue yang paling keren!" jawab Ruki sambil nge-growl maut,


 

"lu tuh yang jangan ngimpi!! Bangun lu!" Shou pun menampar pipi Ruki,


 

"sialan! Lu aja yang bangun!!" Ruki pun membalas memukul kepala Shou,


 

"bangun lu!"


 

"lu aja!"


 

"LU!!"


 

"LU JUGA!!"


 

DUAKH! DUK!


 

"lu ngelempar gue pake batu?"


 

"kagak! Lu kali yang ngelemparin gue?!"


 

"kagak!"


 

". . . ."


 

"terus siapa dong?"


 

"tolong diam ya kalian, kalau tidak ibu peri bisa marah lho" muka ibu peri Miyavi pun semakin horror memandang kearah dua lili—manusia itu a.k.a Ruki dan Shou,


 

Merasakan aura yang tidak enak si Shou dan Ruki pun memilih untuk mengalah dan mendengarkan ocehan si ibu peri horror(?) itu,


 

Sementara itu…


 

"eh! Kapan sih gue kebagian dialog?!" si Uruha mulai ngelabrak author nih, berani juga dia =.=a


 

Sabar ya Uru cantik ^^..


 

"gak bisa gitu! Ini kan acara hanami dango gue, kenapa si boncel sama si tonggos(?) yang jadi center?!"


 

"BONCEL?" Ruki mulai mengeluarkan atmosfer membunuh,


 

"tonggos? GUE?!" Shou terkaget kaget dirinya dikatain tonggos,


 

Nanti ya Uru, sebentar lagi deh oke ^^..


 

"GAK BISA!! GUE HARUS NONGOL DISINI!!" si Uruha tetep ngotot dia, harus pakai jurus rahasia nih,


 

Author ngelirik Aoi, dan Aoi pun mengangguk mengerti maksud author. Qeqeqeqeqq~ *author ketawa licik*


 

"Takashima Kouyou?"


 

"APA?!"


 

DEG—


 

Pandangan sadis si Aoi pun mulai menyerang Uruha, lalu perlahan lahan wajah Uruha yang ganas(?) karena mengamuk berubah menjadi pucat penuh dengan ketakutan. Author tau jika Aoi yang beraksi maka si Uruha pun tak bisa berkutik, mana tahaaaaaaaaaaaaan bwu?? xD


 

"o..oke awo gue diem!" Uruha duduk dan memberi isyarat menggeret jempol dan telunjuk kaki(?) tangannya menutup mulutnya,


 

Good boy Uruha ^^d


 

Nah masalah si Uruha ngamuk kita tinggalkan, mari kita sorot kembali mahluk boncel dan mahluk tonggos tadi(?) *GUBRAK!*


 

(>A<) "tonggos? GUE?! KOK BISA SIH??!" sepertinya si Shou masih kepikiran kata kata Uru tadi, kasihan dia.. poor you Shou--

Lagian atas dasar apa si Uruha memvonis Shou tonggos coba? Shou kan kakkoi ditambah kawaii, mana mungkin doi tonggos =_=)a (<= belain Shou)


 

"ya mana gue tau coba, udah dari sononya(?) kali lu tonggos!" dan tanpa berperasaan si Ruki malah ngolok ngolok Shou,


 

"sialan! Boncel!"


 

"tonggos!" (<= si Ruki bahagia ada julukan baru buat Shou)


 

"mini!"


 

"gigi mancung!"


 

"LU!!"


 

"LU JUGA!!"


 

"STOP!!"


 

……………………………….*3*)/


 

Lagi lagi ibu peri Miyavi dikacangin sama mereka, kasihan dia..


 

"aduuh~" ibu peri Miyavi memijat mijat jidatnya, mencoba merilekskan dirinya dari tonjolan tonjolan urat yang muncul,


 

"jadi kalian mau terima tantangan ibu peri gak?"


 

(,)\


 

". . . ." Ruki dan Shou berpandangan daa—ampun! *dipelototin Saga sama Reita*


 

"menurut lu Ruk?"


 

"gue sih oke aja, lu?"


 

"boleh juga sih"


 

"oke deh kalo gitu, coba lu idupin tu dango" perintah si Ruki kejam sambil nunjuk nunjuk kue dango yang tergeletak lemah sebagai tersangka(?),


 

"ini akan sedikit berbahaya(?), coba kalian mundur sedikit" ibu peri Miyavi memberi isyarat supaya Shou dan Ruki agak menyingkir darinya,


 

Setelah Shou dan Ruki mundur dua tiga ribu langkah(?) ibu peri Miyavi pun mulai komat kamit mengucapkan mantera, "bim salabim arba karbarba, wesewesewes babelas angine!!"


 

DUUT~


 

"NAJIS!! BUSUK!!"


 

"DASAR SEMPROL!!" Shou dan Ruki menutup hidung mereka rapat rapat karena hembusan angin yang membawa aroma gas yang bukan main busuk baunya,


 

"ehehehee~ maaf maaf ibu peri agak masuk angin nih"


 

Shou dan Ruki menatap ibu peri Miyavi horror, sedangkan yang dipelototin hanya senyam senyum charming dengan tampang innocence ^^v


 

"kita bantai aja nyok"


 

"nyok"


 

"oke oke! Kali ini serius!!" ibu peri Miyavi mengacungkan tongkat perinya(?) yang sedari tadi belum berguna sebagaimana mestinya (=.=)


 

"YOUTENSHIN!! SHOURAI!! BANSHOU… TAIRAN!!" sambil mengarahkan tongkatnya pada target (sebut: dango) ibu peri Miyavi mengucap mantera saktinya (<= manteranya diambil dari serial manga hehe BLETAK!)


 

Dan…


 

HUP!


 

(0.0 )\


 

"he?"


 

"eh?"


 

Boala! Alhasil si kue dango pun hidup dengan sempurna!! xD lengkap dengan sepasang tangan dan kaki hanya saja kepalanya tetep aja.. err.. botak? Botak licin? 0w0)/


 

"wah lucunyaa~~" si Uruha kegirangan sok imyut tiada tara melihat mahluk yang ada didepannya yang secara ajaib(?) hidup, dan tentunya lupa sama ngambeknya gara gara kebagian dialog wkwkwk xD


 

"kayaknya ada rame rame disana say" ujar Saga yang menyadari bahwa sesuatu telah terjadi diantara Shou Ruki ibu peri Miyavi dan Uruha,


 

"ah enggak, paling paling lagi maen kartu" jawab Tora santai,


 

"oke! Saga keluar!" si Nao masih sibuk nyatet skor pertandingan mereka,


 

"argh! Kalah lagi!!" Saga mengacak ngacak rambutnya,


 

"hoeekk! Uhuk uhuk!" Kai masih aja sibuk sendiri,


 

"seseorang! Ada yang bisa kasih saran gak gue harus ngapain?!" Reita nyaut nyaut minta bantuan,


 

0w0)/ author angkat tangan, gelundungin aja si Kai ke jurang!! ^^v


 

PLAK!


 

Aoi?


 

b(-.-)d dia masih terjebak dialam barzah(?) mimpi sana xD


 

"hei.. kue dango, kamu ingin dimakan siapa? Tentu saja kamu ingin Shou yang memakanmu kan--" si Shou mulai pasang aksi nih, doi ngerangkak kearah si dango sambil buka kancing kemejanya(?) (*TT*)!! *author nosebleed!!*


 

Si Shou sampe segitunya, padahal cuma dango—batin Uruha =_=)a


 

Berjuanglah Ruki! Ambil aja dia dari belakang, pasti beres deh!


 

Dan tangan Ruki mulai menjamah(?) mahluk mungil itu,


 

3


 

2


 

1


 

.


 

.


 

.


 

BWUUUSH!!


 

Merasakan bahaya, si dango pun kabur secepat kilat berlari tanpa henti dan lelah…


 

"ah dia kabur tuh, Ruki" ujar Uruha innocence,


 

"dia bisa merasakan kehadiran gue?! Gak heran sih nyokapnya si Paha yang bikin!" gumam Ruki setengah panik, terus hubungannya sama nyokapnya Uruha apaan Ruk? -,-a


 

"aaargh! Berani beraninya mempermalukan gueee!! Apapun yang terjadi gue akan tetep memakan kue dango itu sebelum mahluk liliput mini bekel itu!!" si Shou pun mengepalkan tangannya sebagai bukti betapa kuatnya tekad dan semangatnya! Ganbatte Shou! xD


 

"SELAMAT BERJUANG!! Fufufu~" ibu peri Miyavi dadah dadah kearah dua kurcaci(?) yang langsung dengan cekatan dan sigap dan penuh nafsu (makan?) mengejar si dango,


 

Beberapa jam setelah itu~~~~~~~~~~~~^^v


 

"heeeeeeeeeeiiiiiiii!! TUNGGUUUU!!" dan akhirnya setelah berlari satu kali keliling gunung untuk mengejar dango, Shou pun tidak surut semangat dan tekadnya soalnya ada author yang dadah dadah ke dia wkwkwk PLAK! AUTHOR DILUAR CERITA BWU!! =_=)a


 

"hahahaa… gue emang jenius! Bisa bisanya gue kepikiran naek ke punggung Shou!" dengan menumpang punggung Shou, Ruki mengejar dango melewati satu kali keliling gunung. Bener bener licik dah si Ruki, si Shou lagi pake gak nyadar kalo dia ditemplokin(?) mahluk mini yang sadis -,-a


 

Dan HUP!


 

"he?" dan kini si dango menclok (dijendela? BUKAN!! -,-a) di dada Hiroto yang sedari tadi menghindari mereka dan sembunyi dibalik pohon toge(?) karena trauma ketemu ibu peri yang turun dari neraka jahanam(?) itu (panggil: MIYAVI)


 

(0.0) Ruki melongok dari balik punggung Shou,


 

(✪w✪)/ "PON!! TANGKAP HANAMI DANGO ITU!!" mata Shou berbinar binar melihat dango itu nemplok di dada Hiroto dan langsung menyuruh Hiroto untuk menangkapnya,


 

"gawat! Kalau sampai tertangkap oleh si Hiroto pasti dia bakal ngasihin ke si tonggos!" Ruki pun menyadari bahwa posisinya tidak aman(?) dan segera melompat dari punggung Shou yang membuat si Shou dapat berlari lebih cepat dari sebelumnya karena tidak ada lagi beban yang tanpa disadari ia tanggung lari satu kali keliling gunung tersebut,


 

"AKAN KUPERLIHATKAN KEKUATANKU UNTUK MEREBUT DANGO MILIKKU!!" tanpa banyak cang-cing-cong(?) lagi Ruki langsung mengangkat runtuhan runtuhan beton bekas rumah none Belanda (mana ada tuh? -,-a) yang ada disekitar situ,


 

"Shou, udah gue tangkep nih" dengan santainya si Hiroto menggenggam dango yang menempel didadanya itu,


 

"niceeee~ PON--♥" si Shou kegirangan,


 

"HEH?!"


 

BRUAK!!


 

"uwaa!"


 

Sebuah runtuhan beton mendarat mulus disamping (yang untung saja tidak tepat sasaran) Hiroto dan karena kaget seketika itu pula ia melepaskan genggaman tangannya yang menahan si dango, dan dengan mudahnya si dango terlepas dan melanjutkan kembali pelariannya(?)


 

"fyuhh~ nyaris aja gue kena" Hiroto mengusap keringat yang meluncur dari jidatnya tanpa tau bencana apa yang akan menimpanya khu..khu..khu…


 

"APA YANG KAU LAKUKAN PON?!" alhasil si Shou pun mengamuk sambil mengayunkan tubuh Hiroto kesamping kanan-kiri hingga Hiroto mabok,


 

"ha..habiiiss…" Hiroto pun hanya pasrah dan mulai merasakan ada bintang bintang yang berputar dikepalanya,


 

"hei dango! Tunggu!!" tanpa buang buang waktu lagi si Ruki pun langsung mengejar dango itu,


 

Beberapa menit setelah itu~~~~~~~~~~~~~~~~^^v


 

"sialan! Menghilang kemana kau? Hoooooooy hanami dango!!" Shou ngubek ngubek semak semak disekitar gunung itu, berharap menemukan apa yang dicarinya,


 

"DANGO! KELUAR KAU!!" si Ruki mulai esmosi, terbukti death glarenya udah muncul segede globe Atlas(?)


 

"EITS! DANGO SMASH!!"


 

"akh!"


 

"he?"


 

Shou dan Ruki menoleh pada pasangan Tora dan Saga yang sedang asik bermain badminton dengan menggunakan si dango sebagai bolanya, ckckck segitu frustasinya si dango -,-a


 

"ooh tidak bisaaa~" lalu dengan mantap si Tora mengembalikkan smash yang dibuat oleh Saga tadi,


 

"fault!" si Nao memberi isyarat pelanggaran yang dilakukan si Tora karena bola-atau dango yang pura pura jadi bola-menyentuh net,


 

Dengan secepat kilat Shou dan Ruki menghampiri dua jangkung itu dengan kepulan asap diatas kepalanya diikuti hawa membunuh Ruki tingkat langit ketujuh,


 

"HOOOY! APA YANG KAU LAKUKAN PADA HANAMI DANGOKU??!" Shou membanting banting tubuh Saga ketanah dengan penuh nafsu(?)


 

"eee… itu…" Saga pasrah tak berontak,


 

"itu dango punya gue! Jangan dipake maen badminton dong!!" Ruki mengoceh diikuti dengan death glare-nya yang udah segede sejagat dunia raya, namun semua itu sia sia karena dihadapan Tora ia hanya bagaikan kucing kecil yang memeoong meminta makan pada majikannya *BUAKH!*


 

"err~ gue gak begitu ngerti sih.. tapi.." si Tora garuk garuk kepala belakangnya bingung (dan gatal),


 

"dango itu menyuruh kami memakainya.. katanya, lebih baik kalau dia tidak ditemukan.. atau apa tadi ya?" si Saga dan Tora menjawab dengan kompak dan persis hingga titik koma tanda tanyanya -,-a


 

". . . ."


 

"NYE..NYEBELIN!!"


 

Dan lagi lagi, si dango kembali melarikan diri dengan sukses..


 

Beberapa jam setelah itu~~~~~~~~~~~~(0.0)?


 

Uruha dan ibu peri Miyavi masih menunggu akhir dari pencarian kedua mahluk liliput itu sambil menikmati segelas teh hijau hangat-yang entah nemu darimana-


 

"kapan pulangnya nih?" Uruha mulai gelisah sambil melirik jam tangannya,


 

"sampai mereka nyerah" jawab ibu peri Miyavi santai,


 

"kalo mereka sih bakal bersaing sampai mati!"


 

"waduh gak bisa gitu dong!" si ibu peri Miyavi nepok jidatnya sendiri,


 

"liat nih list ane, masih banyak kerjaan nih!" lalu ia mengeluarkan sebuah gulungan (rahasia?) dari sakunya dan membuka gulungan itu sehingga terurailah(?) kertas kertas yang digulung berisikan daftar kerja si ibu peri Miyavi, yang diketahui hingga mencapai 1000 mil panjangnya(?) *gubrak!*


 

(0.0)a


 

Uruha melongok cengok hingga meneteskan air liurnya (-Q-) melihat daftar gila itu,


 

"eeeehh! Ente bahlol!" si ibu peri Miyavi pun mendorong jidat Uruha dengan telunjuknya agar si Uruha terbangun-yang rupanya dia tertidur sambil melek -,-a- *emang bisa? 0w0)a*


 

Lalu beberapa menit kemudian~~~~~~~~~~~~~~~~~~ =,=)a


 

"hosh.. hosh.." Shou jongkok mengatur paru parunya untuk mengambil napas sejenak,


 

"ha..bis.." Ruki bergumam,


 

"HABIS SUDAH KESABARAN GUE!! EH MAHLUK PIERCHING(?) CEPETAN LU LEPASIN SIHIR LU DARI TU DANGO!!" si Ruki pun tanpa basa basi langsung mengangkat tubuh ibu peri dan membantingnya ketanah hingga si ibu peri Miyavi pun menangis(?) *lebay*


 

"hoheh?! Hoeeek… oeeeeeeeeeeeek… le.. lepasin dulu!!"


 

"cepetan lu rubah lagi tu dango supaya normal!"


 

"gimana caranya? Eukeu belom belajar cara sihir ngembaliin nih hehehe" ibu peri innocence seyum charming,


 

"apa?" dan mulailah keluar tonjolan urat di jidat Ruki dan Shou,


 

"kita bantai aja nyok"


 

"kali ini tidak akan ada penawaran lagi"


 

"oke oke! Eukeu cuma bercanda aja kok!!" dan akhirnya mau tak mau (tapi mau xD) si ibu peri pun mencabut sihirnya dari kue dango itu sehingga dengan tiba tiba si dango berhenti berlari dan tergeletak lemah dirumput,


 

"bagus! Dengan begini kau sudah tidak bisa lari lagi apalagi sembunyi kue dango!" Shou lompat lompat kegirangan,


 

"e..emang iya sih" si Ruki garuk garuk kepalanya karena emang kegatelan udah 3 bulan gak keramas,


 

"lalu…" dengan senyum penuh kemenangan yang terlukis di wajah Shou,


 

"SIAPA YANG CEPAT DIA DAPAT!!" si Shou pun melompat setelah mengambil sepuluh ribu langkah agar lompatannya bisa tinggi *BLETAK!* dan langsung menuju ketempat si dango berada,


 

"WEEEEEEIIY!! CURANG HOIIIYY!! Ruki pun ngamuk ngamuk ditempat karena kecolongan start sama si Shou,


 

GUDUBRUK!!


 

Mereka bertiga a.k.a Ruki Shou dan si dango tersungkur jatuh menyelingkuhi rumput tak berdosa,


 

"betewe, kalian masih mau makan kue dango itu?" tanya si Aoi santai-yang tidak diketahui kapan dia terbangun =.=)a- sambil menikmati secangkir teh hijau hangat yang dirampoknya dari tangan Uruha,


 

"aah jadi kotor begitu deh!!" ujar si Hiroto yang akhirnya berani mendekat karena si ibu peri Miyavi yang tanpa diketahui keberadaannya karena sudah lenyap dari muka gunung itu, pendek kata dia pergi gak pamit, singkatnya kabur -,-a


 

"wah sayang sekali ya Ruki" ujar si Uruha sambil ngusap ngusap kepala Ruki,


 

"dari pertama juga tinggal dibagi dua kan beres!" timpal si Reita ujug ujug nongol yang nampaknya meninggalkan si Kai yang masih (dan akan terus) menderita dengan bengeknya, jadi gak tega liat si Kai \(*0*)/


 

Tidak perlu segitunya..


 

Musim semi..


 

Musim semi itu berarti hanami, dan hanami itu berarti hanami dango..


 

Lalu anak gajet dan arisu pun memutuskan untuk segera pulang karena langit mulai berubah menjadi jingga, ternyata sudah sore dan mereka bersenang senang bersama hingga lupa waktu di gunung belakang kota Peace and Smile (and gaoel),


 

"nanti gue cuci terus gue makan lagi dangonya" ujar Shou girang sambil membawa kue dango berlumuran lumpur yang ia pungut tadi,


 

"sampe segitunya lu pengen makan" gerutu Ruki monyong monyong,


 

"gapapa kok Rukichuw, nyokap gue kan masih ada dirumah.. nanti mampir ya pasti gue kasih dango sebanyak yang lu mau deh!" ujar Uruha cubit cubit pipi Ruki,


 

"gue ikut" Aoi ikutan nimbrung, kayaknya dia gak penting penting amat deh soalnya dialognya ditempelin terus *3*)/ DUAKH!


 

"gue kalah!" Saga mengacak acak rambutnya menyesali kekalahannya dari Tora,


 

"sesuai janji, kalo gue menang lu nginep di apato gue" Tora senyum senyum mesum sambil nyolek nyolek dagu Saga,


 

"aaaaaaaaaaargh!! Gue ajak si Pooh sama si Mpon!!" lalu si Saga menarik narik Nao dan Hiroto untuk melindungi dirinya dari serangan(?) si macan mesum,


 

Dan akhirnya mereka melewati musim semi dan tahun baru bersama sama dengan gembira ^^v


 

~OWARI~


 

Eh lalu bagaimana nasib Reita dan Kai? (0.0)a


 

Sebelum lupa saya kasih closingnya deh buat mereka berdua……


 

"aaargh!! Gimana nih? Gue harus ngapain?! Kai! KAIIIII!!!" Reita masih aja bingung mondar mandir gak jelas didepan Kai yang terus meronta ronta minta dikasih napas buatan (maunya -,-a)


 

"hoeek.. hoeek.." si Kai pun tak kenal lelah mempertahankan(?) bengeknya itu,


 

Yosh! Ganbatte Reita!!

Selamat berjuang untuk menyelamatkan Kai! xD


 

=>The End<=


 

Huahahahaa akhirnya selesei juga… walaupun closingnya agak sedikit aneh, namun tak apalaah supaya ada kesannya *halahh* wkwkwkwk BLETAK! =_=)a


 

Sekali lagi saya ingatkan agar tidak terjadi kesalahpahaman marah apalagi sampai ngamuk karena fic ini supaya membaca warning yang telah tertera diatas sana (atas mana?)


 

Makasih yang udah mau baca ^^..


 

GANBATTE! Salam pertemanan dan salam \m/! xD

0 silent whisper:

Post a Comment

 

SPRING GARDENIA ❀ Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos